Portofolio Tri

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Berikut ini adalah portofolio saya, Tri Rahayu Utami, S.Psi seorang sarjana psikologi yang memiliki pengalaman sebagai Education Counselor 😊

Mari kenal saya lebih dekat tentang keseharian saya selama beberapa tahun terakhir.

Selain melakukan kegiatan yang sesuai dengan background pendidikan dan passion saya, saya juga memiliki keluarga kecil yang sangat saya sayangi.

Hadist “Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain” begitu berkesan di hati saya sehingga saya ingin berusaha menjadi seperti orang dalam hadits tersebut yakni bermanfaat bagi orang lain, salah satunya dengan berbagi ilmu.

Berikut ini adalah event kuliah WhatsApp dan Zoominar yang saya buat selama dua tahun terakhir.

Sambil mengundang narasumber yang mumpuni di bidangnya untuk mengisi materi di grup WhatsApp Mom Sharing for Caring, saya juga terus meningkatkan kapasitas diri sehingga bisa menguasai banyak bidang dan berbagi ilmu lebih banyak lagi, dengan cara mengikuti training dan kursus.

Sehingga, selain mengadakan event dengan mengundang narasumber tamu, saya juga bisa mengisi event saya sendiri dan beberapa kali diundang untuk mengisi kulwap dan zoominar dengan berbagai macam tema.

Selain berbagi ilmu dengan cara sharing materi, terutama untuk orangtua. Saya juga melalukan kegiatan wakaf buku untuk memenuhi pendidikan anak-anak generasi penerus bangsa.

Semoga dengan ikhtiar berbagi ilmu pada orang tua dan bagikan buku pada anak-anak generasi penerus bangsa, maka akan tercipta peradaban yang lebih baik lagi di masa depan, yakni generasi yang shalih dan shalihah. Aamiin.

Mari bersinergi dengan saya dan lalukan banyak hal yang lebih bermanfaat lagi untuk orangtua dan anak-anak. Feel free untuk hubungi saya di kontak di bawah ini.

Sekian portofolio saya, semoga bisa menggambarkan secara garis besar kegiatan yang saya lakukan di setiap harinya. Semoga portofolio ini bisa membuka jalan bagi saya untuk melangkah lebih jauh lagi. Aamiin

Wasaalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh 😊

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

NHW #3 PraBunsay

NHW #3 PraBunsay

Poin 3
Jembatan Mizan

Kiri
Efek buruknya adalah saya malu pada banyak pihak saat itu. Merasa tidak sopan, tidak bisa diandalkan, tidak tau etika dan merasa bodoh karena tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan.

Kanan
Efek positifnya, alhamdulillahnya saya bisa mempertanggungjawabkan perbuatan saya saat itu, serta jadi mengetahui bahwa setiap orang memiliki karakter yg berbeda, dimana saat sesuatu hal itu boleh dilakukan pada seseorang, ternyata belum tentu boleh juga pada orang lain.

Di kejadian kedua, saya jadi punya gambaran jika menjadi pemimpin, sebisa mungkin mengarahkan bawahan agar tidak salah langkah. Karena saat itu bisa dibilang tidak sepenuhnya saya yg salah, tapi dosen yg tidak jelas memberikan intruksi, pergi begitu saja tanpa keterangan yg jelas, teman yg berinisiatif berlebihan lalu pergi, lah saya yg tanggung jawab. Sebagai pemimpin seharusnya bisa mengarahkan bawahannya dengan baik dan sebagai bawahan jangan terlalu berinisiatif untuk hal-hal yg tidak perlu atau bertentangan dengan idealisme atasan.

Poin 4
Visi terbaik di masa depan

Bisa dengan tepat melakukan keputusan yg terbaik dalam setiap kejadian.
Bisa berperilaku secara profesional sesuai dengan bidang keahlian, tidak memalukan.
Bisa menjawab semua pertanyaan yg diajukan, atau minimal bisa kasih jawaban yg diplomatis.

Poin 5
Ingin menjadi apa di masa depan

Saya ingin menjadi pengajar dan pendidik yang baik bagi anak-anak saya.

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Aliran Rasa

20180419_180337.jpg

Dengan banyaknya drama selama pembelajaran di Institut Ibu Profesional Batch 5, akhirnya lulus juga, Alhamdulillah 😍

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Menyapih dengan Cinta

Menyapih merupakan aktivitas yang mau tidak mau, harus dilakukan oleh ibu dan anak ketika anak sudah mencapai usia 24 bulan.

Melakukan hal ini, berat untuk keduanya, bukan hanya untuk anak tapi juga ibunya. Maka, kesiapan mental ibu, terutama, harus benar-benar dipersiapkan. Dengan demikian, ibu bisa dengan percaya diri dan yakin untuk menyapih anak. Kalo anak, secara biologis sudah siap untuk disapih, jadi tinggal psikologis nya saja yang diyakinkan ibu agar anak mampu melepas ASI tanpa merasakan kehilangan.

Jika Menyapih dengan Cinta adalah pilihan Bunda sebagai metode untuk menyapih anak, saya akan sharing sedikit tips sewaktu saya menyapih anak saya Keenan.

1. Sediakan alternatif pilihan minuman lain selain ASI, untuk mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk menyusu.
Yg saya sediakan : Madu dan Susu UHT

Saat bangun tidur, Keenan saya arahkan untuk minum madu hangat, pertimbangan nya klo minum susu, khawatir jadi kenyang dan malas makan.
Saat akan tidur siang dan malam, saya berikan susu uht.
Saat bangun tengah malam, saya kasih pilihan minum air mineral. Usahakan jangan susu, khawatir giginya rusak. Dan saat besar nanti dan terbangun tengah malam, kita akan minum air mineral kan, bukan susu
Usahakan anak minum susu uht kemasan, atau minum susu di gelas, USAHAKAN JANGAN DI DOT.
Jika peralihan dari menyapih ASI lalu ke minum susu di dot, maka Bunda akan menyapih anak 2 kali. Cape.
Kenapa 2 kali? Pertama menyapih dari ASI, kedua menyapih dari dot. Dan menurut cerita banyak orang orang, menyapih dari dot jauh lebih sulit. Jadi sebaiknya, jangan kenalkan dot sama sekali.

2. Cari aktivitas pengganti bonding, yg biasanya dilakukan dengan menyusui, ganti dengan aktivitas yg disukai anak.
Yg saya lakukan : cerita kisah nabi, lalu mengelus2, kadang sambil peluk.

Sehingga, anak tidak merasa bahwa ketika disapih, kedekatannya dengan Bunda akan berkurang. Malah, dengan tidak menyusui, aktivitas bonding yg dilakukan bisa lebih banyak. Tinggal Bunda cari aktivitas seperti apa yg disukai anak.

3. Berikan sounding terus menerus dan konsisten.
Sounding yg saya lakukan sejak beberapa bulan sebelum penyapihan :
Pertama, saya sounding kalo Keenan sudah besar, sudah jadi kakak. Kakak versi dia adalah anak yg lebih tua darinya. Jadi saya bilang Keenan sekarang sudah besar, sudah jadi kakak. Jadi klo kakak, tidak nenen.
Tahapan ini, sementara anaknya masih suka echo aja,ngulang2 klo “kakak tidak nenen” tapi masih nenen

Sounding kedua, saya kasih dalil menyusui. Saya kasih pengertian klo menyusui itu perintah Allah, selama 2tahun. Dan menyapih adalah perintah Allah juga klo sudah tepat 2tahun atau lebih. Jadi saya kasih sounding ke Keenan, klo mau jadi anak shaleh, harus nurut perintah Allah dan nurut sama Bunda, nurut sama Ayah.

Ayahnya juga bantu sounding, kata nya kalo kakak sudah besar, tidak nenen, tidak nangis (karena pas latihan lepas asi malam anaknya suka nangis), kalo haus minum air putih sendiri, klo bobo bobo sendiri.

4. Tega
Ada kalanya anak nangis saat latihan tidak menyusu, baik pagi siang atau malam. Ada juga yg nangisnya sampai kejer.
Nah, ketika melakukan weaning with love, memang sebaiknya tidak menolak jika anak meminta ASI. Tapi, Bunda harus bisa bedakan, kapan saat anak nangis minta ASI yg masih bisa dialihkan perhatiannya, mana yg tidak. Jadi Bunda tidak serta menolak, tapi juga tidak begitu saja memberikan ASI. Dan, usahakan tidak memberikan ASI ketika anak nangis kejer, khawatir anak akan berpikir bahwa “oh kalo mau ngASI, saya harus nangis kejer dulu baru dikasih”. Jangan sampai anak berpikir seperti itu.

Intinya sih T.E.G.A.
Walaupun anak nangis, usahakan bagaimana caranya untuk bisa alihkan perhatian nya, tawarkan hal lain, sounding terus, ajak melakukan aktivitas lain, dll. Dengan begini, proses penyapihan bisa berhasil. Kalo ibunya gak tega, jadi maju mundur cantik

Dengan melakukan semua di atas, Alhamdulillah Keenan berhasil lepas ASI memakan waktu kurang dari dua minggu

Sekian tips dari saya.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Semangat menyapih dengan cinta

Yg mau menambahkan bisa di kolom komentar ya 😊

#Day1
#ODOPPreMatrik
#MulaiMenulis
#IIPBogor

 

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

! Pengalaman Bersama BNI

Bisnis online menjadi marak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Betapa teknologi mempengaruhi strategi marketing sebuah bisnis. Sehingga online pun dijadikan sarana untuk memasarkan produk para pelaku bisnis. Tidak ayal hasil luar biasa yang didapat ketika produk dipasarkan secara online. Omset dan profit meningkat, akses tidak terbatas dan pelangganpun bertambah banyak.

Kesuksesan para pelaku bisnis tersebut tidak terlepas dari peran para reseller. Reseller membantu menjual kembali produk produsen Β dengan memasarkan produk mereka secara online maupun offline. Sehingga dengan demikian, jaringannya dapat bertambah luas dan produk dapat terjual banyak.

Peluang bisnis tersebutlah yang coba saya tekuni saat ini. Sebagai seseorang yang belum bisa produksi barang sendiri, maka menjadi reseller adalah solusi. Dengan modal smartphone, kuota dan uang untuk stok barang, saya mulai menapaki karir berjualan online.

Selain kebutuhan tersebut di atas, ada satu lagi yang wajib dimiliki oleh owner online shop, yakni rekening bank. Saya memilih bank BNI sebagai rekening untuk membantu saya dalam transaksi jual beli dengan pelanggan. Sekitar beberapa bulan bertransaksi, akhirnya saya merasa kesulitan karena harus bolak balik ATM untuk melakukan transaksi finansial.

Akhirnya saya memutuskan untuk membuat transaksi finansial yang saya lakukan menjadi lebih mudah. Caranya adalah dengan mendaftar e-banking.

Melalui website resminya BNI di http://bni.co.id. Layanan e-banking BNI terdiri atas beberapa pilihan, yakni :

– BNI ATM

– ATM Drive Thru

– SMS Banking

– Internet Banking

– Phone Banking

– Layanan gerak

Dari layanan e-banking yang ditawarkan, saya memilih Internet Banking untuk memudahkan saya bertransaksi finansial.

Hal tersebut dikarenakan Internet Banking memiliki manfaat dan kelebihan, diantaranya :

– Dapat diakses melalui PC/Laptop dan Handphonenya/Smartphone dengan mengetik alamat URL BNI Internet Banking di http://ibank.bni.co.id atau akses website BNI (www.BNI.co.id) dan pilih menu Login.

– Dapat melakukan transfer dana dengan limit transaksi hingga 1 Milyar dalam 1 hari, multi transfer, transfer terjadwal dan transfer berulang.

– Dapat melakukan pembukaan rekening ( Taplus, Deposito, dan Tapenas), pemblokiran kartu debit BNI hingga pembaharuan setoran bulanan / jangka waktu Tapenas.

– Terdapat informasi transaksi favorit, kalender transaksi terjadwal, nilai tukar valas, dan lain-lain.

– Memiliki 2 alat otorisasi transaksi finansial yaitu BNI e-Secure dan BNI m-Secure

– Menggunakan 3 otorisasi saat melakukan login ke BNI Internet Banking, yaitu User ID, Password dan Captcha serta telah memiliki virtual keyboard untuk menghindari keyloger.

Dengan banyak kelebihan tersebut, akhirnya saya mendaftar BNI Internet Banking.

Cara saya melakukan pendaftaran BNI Internet Banking adalah melalui BNI ATM :

– Daftar melalui BNI ATM masuk ke menu “Registrasi e-Channel”, lalu pilih BNI Internet Banking dan buat nomor PIN (6 digit).

– Setelah berhasil mendaftar, akhirnya saya mendapatkan struk registrasi dari BNI ATM.

– Selanjutnya, masuk ke website BNI Internet Banking http://ibank.bni.co.id lalu pilih menu Aktivasi.

Dengan melakukan hal tersebut di atas, layanan BNI Internet Banking sudah dapat digunakan. Tapi hanya untuk transaksi non finansial seperti cek saldo, mutasi rekening dan informasi tagihan.Β 

Nah, untuk bisa melakukan transaksi finansial, harus datang ke cabang BNI nya langsung. Dengan membawa struk registrasi, KTP dan buku tabungan, saya pun pergi ke cabang BNI terdekat.

Saat datang ke cabang, saya disambut dengan ramah oleh pak satpam. Beliau bertanya apa keperluan saya, dan membantu saya untuk mengambil nomor antrian Customer Service.

Saya duduk di kursi yang disediakan. Saya melihat sekeliling dan menyadari bahwa untuk melakukan setoran ke Teller atau ke Customer Service, semua pelanggan mengambil nomor antrian dan menunggu sambil duduk dengan nyaman. Inilah pelayanan yang saya suka, walaupun sepertinya hal kecil, tapi tidak membuat nasabah mengantri berdiri untuk menabung saja bagi saya itu suatu penghargaan yang berarti dari bank untuk nasabah.

Akhirnya nomor antrian saya dipanggil. Dengan ramah, Customer Service nya tersenyum sambil menjabat tangan saya dan menanyakan apa keperluan saya.

Dengan lugas saya mengatakan bahwa saya ingin bisa bertransaksi finansial dengan tabungan BNI yang saya miliki. Ia pun segera mengisi form data, lalu menjelaskan fitur-fitur dalam web i-banking, dan akhirnya memberikan saya token untuk otorisasi transaksi.

Semuanya dijelaskan dengan sangat detail. Ia pun menjawab semua pertanyaan yang saya ajukan dengan lengkap. Lalu saya pun “latihan” transfer menggunakan token, dan transaksi pun berhasil. Alhamdulillah. Akhirnya saya bisa melakukan transaksi finansial secara mudah.

Kini bertransaksi jadi lebih mudah dan aman dengan BNI Internet Banking. Dengan BNI Internet Banking, saya dapat mengembangkan online shop saya menjadi lebih besar lagi. Amin

Terima Kasih BNI ^^

1 Komentar

Filed under Bussiness

Karena Ku Sanggup

21 Juli 2015, sepertinya saya dapat insight πŸ™‚

Berawal dari renungan saya selama ini tentang kondisi perekonomian keluarga. Banyak yang bilang bahwa kalau awal-awal nyicil rumah,Β wayahnaΒ harus kencangkan ikat pinggang, alias berhemat.Β Benar adanya.Β Ditambah dengan baru punya bayi, kebutuhan jadi lumayan meningkat.

Sering sekali saya berpikir, mungkin harusnya punya rumah dipending dulu.

Tapi, melihat pasaran harga rumah yang semakin hari semakin melambung tinggi, luas tanah dan bangunan yang semakin sempit dan dengan spesifikasi rumah yang kurang baik, rasanya sayang sekali melepas rumah yang ditempati sekarang, saat itu. Rumah ini memiliki luas tanah dan bangunan yang lebih besar, tapi harga nya masih dibawah harga pasar. Juga spesifikasi rumahnya sangat baik, jika dibandingkan dengan berpuluh perumahan lain, hasil riset saya dan suami.

Hampir tiap hari saya browsing perumahan, mengumpulkan brosur lengkap dengan pricelistnya. Tiap keluar rumah, mata tidak pernah terlewat membaca spanduk perumahan dan mencatat nomor kontaknya. Hampir tiap weekend kami mendatangi marketing office perumahan untuk tanya-tanya sekaligus survey lokasi. Sharing dengan teman-teman, dan lain-lain. Akhirnya terkumpullah puluhan brosur perumahan lengkap dengan pricelistnya. Setelah dibandingkan, ternyata rumah inilah yang terbaik.

Proses booking dan pelunasan DP pun alhamdulillah dipermudah oleh Allah. Sehingga orangtua dan banyak orang bilang, insya Allah rumah ini memang rezeki kami. Insya Allah. Alhamdulillah.

Mungkin kalau dipending beli rumah saat itu, mungkin kami tidak akan dapat rumah seluas, sebagus, semurah dan sestrategis ini. Mungkin.

Sering saya berpikir, mungkin harusnya punya bayi dipending dulu.

Ada banyak kasus sebetulnya, soal penggunaan KB dengan tujuan menunda memiliki anak. Akhirnya malah susah dan lebih lama punya anaknya dari yang diprogramkan. Ini yang kami khawatirkan.

Apalagi memiliki anak itu suatu kebahagiaan yang tiada tara, terlebih juga merupakan tujuan dari pernikahan itu sendiri. Jadi memiliki anak secepatnya setelah menikah adalah dambaan kebanyakan pasangan, begitu pun dengan kami.

Jadi, memiliki anak merupakan salah satu tujuan utama kami menikah, dan tidak mungkin dipending.

Akhirnya, kami akad rumah yang sudah 90% dibangun pada bulan Desember dan Keenan lahir 3 bulan setelahnya. Sebulan kurang kami menempati rumah dan lahirlah Keenan. Alhamdulillah. Kami memiliki rumah baru dan bayi baru lahir sekaligus, Masya Allah. Rezeki anak shaleh katanya, Amin.

Ada SUKA, ada DUKA.

Dibalik kebahagiaan, pasti ada perjuangan yang dilakukan. Dan itu yang dilakukan semua orang, saya rasa.

Sering saya menyarankan pada kawan, untuk tidak melakukan yang saya lakukan. Sering sekali saya sarankan mereka untuk memilih salah satu, apakah mau punya anak dulu atau punya rumah dulu setelah menikah. Jangan seperti saya yang dua-duanya sekaligus. Berat.

Kemudian saya dapat insight.

Jawabannya ada di Q.S Al-Baqarah 286.

La yukallifullahu nafsan illa wus'aha“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya..”

Ya, Allah membebani semua ini karena saya (dan suami) SANGGUP untuk melewatinya dengan baik, Amin. Insya Allah.

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Skripsweet

Beberapa hari yang lalu, ada teman di facebook yang update status. Kurang lebih isi statusnya menyetujui rencana peniadaan tugas akhir atau skripsi pada mahasiswa tingkat akhir. Saya belum cari tahu banyak soal rencana tersebut, benarkah adanya, atau hanya wacana saja. Tapi, jika memang rencana tersebut benar adanya dan akan direalisasikan, saya mungkin akan jadi orang pertama yang tidak setuju πŸ˜€

Dalam status nya, ia tidak menyetujui adanya skripsi dikarenakan menghambat kelulusan, lalu terjadinya praktek kecurangan plagiat skripsi, atau joki skripsi, dll. Saya tidak menyangkal adanya kasus-kasus seperti itu dalam fenomena mahasiswa dalam menyusun skripsi, hal itu bukan hanya cerita..bahkan bisa jadi teman kita sendiri pelakunya. Orang terdekat yang mungkin kita sendiri melihat, ia melakukan kecurangan tersebut, bisa saja.

Pro dan kontra terhadap skripsi, menurut saya wajar-wajar saja. Jika dilihat negatifnya memang banyak, berapa mahasiswa yang akhirnya tidak lulus karena tidak jua menyelesaikan skripsinya, tidak jarang pula mahasiswa di DO (drop out) karena sudah melewati tenggat waktu perkuliahan, juga berapa banyak kertas yang dihamburkan selama pembuatan skripsi.

Banyak juga yang rela mengeluarkan uang untuk membayar orang untuk mengerjakan skripsinya, baik pembuatan secara parsial ataupun keseluruhan. Ada juga yang serta merta menduplikasi skripsi orang lain a.k.a plagiat. Kedua hal tersebut bukan hanya membohongi orang lain, tapi yang lebih parah adalah membohongi diri sendiri.

Saya rasa, hal negatif yang timbul dari adanya skripsi terjadi dikarenakan mahasiswa tidak mengerti maksud dan tujuan ditugaskannya skripsi pada mereka.

Skripsi itu mendewasakan seseorang..

Dewasa. Satu kata yang mungkin tidak disadari banyak orang, terutama bagi mereka yang melalui jalan pintas dalam membuat skripsi.

Bagi saya, skripsi itu mendewasakan. Bagaimana tidak, bertahun-tahun menuntut ilmu di bangku kuliah, bagaimana caranya harus mengaplikasikan ilmu yang didapat dan menuliskannya pada lembaran demi lembaran kertas bernama skripsi. Berapa banyak revisi yang harus dilakukan, bolak-balik menghadapi dosen pembimbing, mendapati tulisannya dicorat coret dan harus diperbaiki. Berapa kali idenya ditolak, atau teknis yang dilakukan salah, atau data yang diambil tidak valid sehingga harus mengulangi lagi proses tersebut. Bagi mereka yang tidak mengenal indahnya perjuangan dalam menyusun skripsi, pasti akan menyerah dan mengambil jalan pintas. Padahal disini lah proses pendewasaan itu dimulai.

Saya percaya skripsi itu mendewasakan, karena selain hal diatas tadi ada satu hal yang khas dari penyusunan skripsi yang biasanya terjadi, dan inilah GONG dari proses pendewasaan tersebut. Yakni, selalu ada “musibah” saat menyusun skripsi, ini khas sekali.

“Musibah” yang terjadi bisa beraneka ragam. Ada yang variabel penelitian nya mudah, eh dosen pembimbingnya susah sekali ditemui. Ada yang dosen pembimbingnya mudah ditemui, baik, eh variabel penelitiannya susah. Ada yang variabelnya mudah, dosen pembimbingnya mudah ditemui, eh pas sidang di”bantai” oleh penguji. Ada yang variabelnya susah tapi dosen pembimbingnya baik, Β eh sampel untuk pengambilan datanya susah. Ada yang variabelnya mudah, dosen pembimbingnya baik, pengambilan sampelnya mudah, eh pas udah mau beres datanya pada hilang. Ahaha πŸ˜€

Itulah skripsi, ada saja yang terjadi. Karena itulah skripsi bisa mendewasakan seseorang. Bagaimana seseorang menghadapi permasalahan yang menimpa dirinya, sedikit banyak akan mempengaruhi tingkat kedewasaannya. Karena itulah skripsi harus dijalani, karena inilah ujian untuk kehidupan yang lebih berat lagi di fase kehidupan selanjutnya, yakni di pekerjaan atau kehidupan berumahtangga.

Bagi yang melewatkan proses pendewasaan di penyusunan skripsi, saya yakin Allah akan menyiapkan fase lain untuk mendewasakanmu, nak! Hehe

Jadi menurut saya, skripsi itu positif selama kalian melakukannya dengan benar, sesuai maksud dan tujuan dari penyusunan skripsi tersebut. Aplikasi ilmu yang didapat, teknik-teknik yang telah dipelajari, ketahanan mental, kedewasaan, sampai kedekatan dengan Allah, semua ada saat penyusunan skripsi.

Maka nikmatilah setiap detik perjuangannya. Insya Allah tidak ada yang sia-sia. Allah menghargai proses, apalagi proses dalam menuntut ilmu (Tolabul Ilmi kan wajib, bahkan Allah akan meningkatkan derajat orang yang berilmu, masya Allah), maka berbahagialah wahai mahasiswa tingkat akhir, hidupmu akan meningkat 1 level sebentar lagi πŸ˜€

Semangat!!!

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

The Right Answer

Percayakah kamu, kalau..

Jawaban yang tepat akan membantumu membuat keputusan yang tepat pula

Bagi seorang pembeli, jawaban yang tepat atas permasalahan yang dihadapi akan membantunya membuat keputusan yang tepat untuk memilih. Karena pembeli mengharapkan solusi atas produk yang dijual, solusi yang tepat untuk memecahkan permasalahannya. Dan solusi yang tepat didapat dari jawaban yang tepat dari penjual.

Misalnya saya penjual kerudung, setau saya, calon pembeli biasanya kurang tertarik dengan apa nama bahan kerudung yang ingin mereka beli. Yang mereka peduli hanya, apakah kerudung itu akan membuatnya tampil CANTIK, tidak kepanasan dan tidak menerawang. Permasalahan tersebut yang biasanya ditanyakan calon pembeli kepada saya, dan ketika produk yang saya jual bisa memenuhi sedikitnya tiga permasalahan mereka tadi, maka calon pembeli akan jadi membeli produk yang ditawarkan.

Lama berperan sebagai penjual, agaknya saya jadi kritis saat membeli pada onlineshop lain. Kecepatan respon, keramahan dalam pelayanan, sepertinya menjadi dua hal teratas yang saya utamakan. Pernah saya akan membeli shawl diamond italiano, harganya cukup terjangkau..tapi dua hal tadi tidak terpenuhi. Sudah slowresponse, jawabannya jutek sekali..lewat! Ada juga penjual clodi, yang sama sekali tidak menjawab sapaan saya saat menanyakan pricelist, owner nya hanya langsung memberikan pricelist tanpa menyapa saya apa-apa. OMG!

Akhirnya saya menemukan onlineshop yang ramah ownernya dan baik sekali mau menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dengan sabar. Onlineshop produk wardah. Awam sekali saya akan produk ini, tapi saya putuskan akan membeli produk ini untuk membantu memecahkan permasalahan saya atas ketidakkeru-keruannya wajah saya, haha.

Product knowledge, menjadi hal yang sangat penting bagi penjual untuk bisa menjelaskan secara detil apa saja keunggulan produk yang dijualnya.

Tapi ada hal yang lebih penting yang akan saya garis bawahi, yakni

ketepatan jawaban.

Berikut sedikitnya percakapan saya dengan owner onlineshop nya.

Saya : Kak, wardah aman gak yah buat ibu menyusui? (Karena saya sudah satu tahun tidak memakai kosmetik, selama hamil, karena produk yang saya gunakan mengandung pemutih, jadi hal tersebut wajib saya tanyakan)

Owner : Wardah halal kak, sudah ditetapkan oleh MUI

Saya : … Β (hemm, belum ngena, masih belum terjawab)

Akhirnya saya buka satu persatu postingan gambar di ig olshop nya, dan saya baca komentar2nya. Baik sekali owner nya mau menjawab semua pertanyaan di komen. Sampai pada ada satu pertanyaan dari ibu hamil “Mbak, wardah aman gak yah buat ibu hamil?”. Ownernya jawab “Aman kak, sudah ditetapkan halal oleh MUI” jawaban yang sama seperti pada pertanyaan saya. Lalu entah dipertanyaan berapa, ownernya kemudian jawab “Wardah tidak mengandung merkuri,kak”. NAH ! Kenapa gak jawab ini dari awal. Inilah jawaban yang tepat atas pertanyaan para bumil dan busui, karena kosmetik bermerkuri akan berdampak buruk bagi janin atau bayi. Semua bumil dan busui pasti akan beralih memakai produk wardah lah kalo tahu wardah tidak mengandung merkuri, karena ini menjawab permasalahan mereka.

Setelah mendapatkan jawaban dengan mencari tahu sendiri, akhirnya saya tetapkan untuk membeli produk tersebut. Tidak mengandung merkuri, aman! Lanjut.

Akhirnya saya memilih beberapa produk yang memang sudah saya rencanakan dari awal. Dan, sampailah pada kebingungan saya memilih bedak. Ada beberapa varian bedak yang dimiliki wardah, yang cocok dengan saya sepertinya hanya 2, yaitu two way cake exclusive atau two way cake lightening.

Saya : “Bedanya apa ya kak?”

Owner : “Kalo yang exclusive, bisa menutupi kerutan di wajah kak”

Saya : (what kerutan wajah? I’m 25, hellooo..) “Wah cocoknya buat yang di atas 30an kali ya, soalnya kan seumuran saya belum ada kerutan, hehe “

Dengan bermodal tanya teman dan sodara sana sini, akhirnya saya memutuskan membeli yang exclusive dengan alasan lebih tahan lama pemakaiannya, bukan karena menutupi kerutan wajah yak! :-p

Akhirnya fix semua orderan, dikirim lah paketnya dan kemudian saya terima. Pas besoknya saya pakai bedaknya, ternyata bagus sekali, nempel sama kulit dan waaaww menutupi noda2 hitam kecil di wajah. OMG kenapa ownernya ga bilang kalo bisa menutupi noda wajah dengan baik pakai bedak ini *tepokjidat.

Saya masih muda, dan masalah kerutan wajah mungkin belum ada pada wanita seusia saya. Menurut saya, ownernya kurang tepat memberikan jawaban atas pertanyaan yang saya ajukan, masa iya anak muda diberikan solusi untuk menutupi kerutan di wajah..kurang tepat, coba kalau saat itu ownernya bilang bedaknya bisa menutupi noda wajah, mungkin saya akan lebih tertarik membelinya, tidak pakai acara galau mau pilih yang exclusive atau yang lightening. See, jawaban yang tepat akan memudahkanmu memutuskan sesuatu :-D.

So, product knowledge itu penting dikuasai semua penjual untuk bisa menjelaskan keunggulan-keunggulan produk yang dijual. Namun jawaban yang tepat juga sangat penting untuk memudahkan calon pembeli memutuskan produk mana yang sesuai sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya.

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

The Power of Ayah

Ada satu masa, dimana Keenan tidak bisa saya “taklukan” seorang diri.

Biasanya Keenan rewel karena hal-hal tertentu, misalnya pengen mimi (itu sudah pasti), pengen diganti popoknya karena mungkin sudah tidak nyaman, pengen main atau kepanasan. Nah yang terakhir yang biasanya berlangsung di siang hari saat keadaan di luar rumah sedang panas-panasnya. Saya hanya bisa sabar menenangkan Keenan dengan stand by kipas angin yang selalu ON, kipas manual dan mengganti baju jumpernya dengan baju yang tipis.

Tapi ada satu saat dimana sulit meredakan nangis Keenan, biasanya di malam hari. Saya tahu betul dia ngantuk, kalo sudah dimimiin tidak mempan juga buat Keenan tidur, terpaksa saya bangun dari kasur dan menggendong Keenan untuk dieyong. Tapi seringkali Keenan malah tambah ngamuk.

Satu menit, dua menit digendong saya tidak reda juga nangisnya, ayahnya yang turun tangan.Β Entah apa yang dilakukannya. Tapi hanya beberapa saat, Keenan sudah tertidur dipangkuannya -___-“

Ayahnya sering menggoda saya dengan bilang kalo cara menggendong saya tidak enak, atau sering sekali dia bilang kalo Keenan sukanya digendong sama ayah πŸ˜€ . Atau tetangga depan rumah bilang, mungkin Keenan bosen sama kamu -__-” oalaaah.

Apapun itu, tapi saya yakin ada satu hal di dalam diri Keenan yang butuh dirinya untuk dekat dengan ayahnya. Karena ayahnya seharian bekerja, ya cara untuk bisa dekat dengan ayahnya mungkin dengan rewel di malam hari agar ayahnya yang menggendongnya. Dengan demikian, ia merasa tenang dan baru bisa nyaman untuk tidur πŸ™‚

What a great life.

Dan..apalagi yang kurang setelah kalian ada..

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Anti-Mainstream

Keenan bisa jadi salah satu anak anti mainstream di dunia.

Sementara bayi lain tidur di siang hari dan bergadang di malam hari, Keenan memang tidur di siang hari, tapi malam hari pun ia tidur. Di hari-hari pertama usianya, Keenan terbangun sekitar 2-3kali di malam hari. Hanya minta mimi, lalu tidur kembali. Semakin bertambah usianya, frekuensi bangun malam nya pun berkurang, jadi hanya sekali atau dua kali di malam hari, atau bangun sesaat sebelum subuh saja.

Alhamdulillah..

Sementara banyak sekali cerita dari ibu-ibu lain yang mengeluh anaknya bergadang sampe 4bulan bahkan ada yang sampe usia 9 bulan – 1 tahun, Keenan tidak memberatkan saya untuk hal itu.

Sementara banyak ibu lain yang mengeluh anaknya harus selalu digendong agar bisa tidur, Keenan bisa tidur dengan di mimiin dengan posisi tidur. Atau saat sesekali di eyong pun, ia tak menangis saat sudah tidur diletakkan di atas kasur.

Alhamdulillah..

Kata orang-orang, Keenan bageur gitu mungkin karena tahu bundanya gak ada yang bantu πŸ˜€ . Saya hanya tersenyum. Mungkin ya.

Perlu orang tua anti-mainstream untuk menghasilkan anak anti-mainstream juga. Saya bangga bisa berbeda dari orang lain dalam hal positif. Dan saya rasa, itu harus.

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized