The Power of Ayah

Ada satu masa, dimana Keenan tidak bisa saya “taklukan” seorang diri.

Biasanya Keenan rewel karena hal-hal tertentu, misalnya pengen mimi (itu sudah pasti), pengen diganti popoknya karena mungkin sudah tidak nyaman, pengen main atau kepanasan. Nah yang terakhir yang biasanya berlangsung di siang hari saat keadaan di luar rumah sedang panas-panasnya. Saya hanya bisa sabar menenangkan Keenan dengan stand by kipas angin yang selalu ON, kipas manual dan mengganti baju jumpernya dengan baju yang tipis.

Tapi ada satu saat dimana sulit meredakan nangis Keenan, biasanya di malam hari. Saya tahu betul dia ngantuk, kalo sudah dimimiin tidak mempan juga buat Keenan tidur, terpaksa saya bangun dari kasur dan menggendong Keenan untuk dieyong. Tapi seringkali Keenan malah tambah ngamuk.

Satu menit, dua menit digendong saya tidak reda juga nangisnya, ayahnya yang turun tangan. Entah apa yang dilakukannya. Tapi hanya beberapa saat, Keenan sudah tertidur dipangkuannya -___-“

Ayahnya sering menggoda saya dengan bilang kalo cara menggendong saya tidak enak, atau sering sekali dia bilang kalo Keenan sukanya digendong sama ayah 😀 . Atau tetangga depan rumah bilang, mungkin Keenan bosen sama kamu -__-” oalaaah.

Apapun itu, tapi saya yakin ada satu hal di dalam diri Keenan yang butuh dirinya untuk dekat dengan ayahnya. Karena ayahnya seharian bekerja, ya cara untuk bisa dekat dengan ayahnya mungkin dengan rewel di malam hari agar ayahnya yang menggendongnya. Dengan demikian, ia merasa tenang dan baru bisa nyaman untuk tidur 🙂

What a great life.

Dan..apalagi yang kurang setelah kalian ada..

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Tinggalkan komentar